Apa yang dimaksud dengan resistor shunt dan resistor pembagi tegangan? ——Analisis komprehensif tentang konsep dan aplikasi resistor shunt dan resistor pembagi tegangan

Waktu rilis: 15-07-2025 Penyunting:admin Volume bacaan:0Kelas dua

Dalam desain sirkuit elektronik, "shuntingperlawanan" dan "resistor pembagi tegangan" adalah dua komponen yang sangat penting. Mereka memainkan peran penting dalam mengukur arus dan tegangan, melindungi sirkuit, dan pemrosesan sinyal. Artikel ini akan memperkenalkan secara rinci konsep dasar, prinsip kerja, dan aplikasi utama resistor shunt dan resistor pembagi tegangan untuk membantu pembaca lebih memahami dan menerapkan kedua resistor ini.

1. Pengertian dan fungsi resistor shunt

Resistor Shunt adalah jenis resistor yang digunakan untuk mengukur arus.Resistor bernilai rendahperangkat. Biasanya dihubungkan secara seri dalam suatu rangkaian dan arus yang mengalir melaluinya dihitung dengan mengukur jatuh tegangan pada resistor shunt. Karena penurunan tegangan terjadi ketika arus melewati sebuah resistor, menurut hukum Ohm (V=IR), selama nilai resistansi dan tegangan diketahui, arus dapat dihitung secara akurat. Resistansi resistor shunt biasanya sangat kecil untuk mengurangi dampak pada rangkaian.

2. Pengertian dan Fungsi Resistor Pembagi Tegangan

Resistor Pembagi Tegangan mengacu pada dua atau lebih resistor yang dihubungkan secara seri untuk membentuk pembagi tegangan untuk mencapai distribusi dan pengaturan tegangan. Tujuan utama dari resistor pembagi tegangan adalah untuk membagi tegangan yang lebih tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah untuk digunakan oleh komponen elektronik atau peralatan pengukuran. Ini banyak digunakan dalam pengambilan sampel tegangan, pengkondisian sinyal dan sirkuit analog.

3. Perbedaan antara resistor shunt dan resistor pembagi tegangan

Meskipun resistor shunt dan resistor pembagi tegangan melibatkan resistor dan pengukuran tegangan, perbedaan utamanya terletak pada fungsionalitas dan skenario aplikasi. Resistor shunt terutama digunakan untuk mengukur arus, dan nilai arus dihitung melalui penurunan tegangan yang dihasilkan oleh arus; sedangkan resistor pembagi tegangan digunakan untuk mendistribusikan dan mengatur tegangan, dan tegangan yang diperlukan diperoleh melalui rasio pembagian tegangan dari resistor seri.

4. Kriteria pemilihan resistor shunt

Saat memilih resistor shunt, Anda perlu mempertimbangkan ukuran resistansi, tingkat daya, dan akurasi. Resistansinya harus cukup kecil untuk mengurangi dampak pada rangkaian, namun cukup besar untuk menghasilkan tegangan yang dapat diukur. Tingkat daya harus memenuhi kehilangan daya yang dihasilkan ketika arus melewatinya untuk menghindari kerusakan resistor yang terlalu panas. Resistor shunt presisi tinggi dapat meningkatkan akurasi pengukuran.

5. Prinsip perancangan resistor pembagi tegangan

Saat merancang resistor pembagi tegangan, nilai resistor perlu dipilih dengan tepat untuk memastikan tegangan keluaran stabil dan memenuhi persyaratan. Secara umum, resistansi total resistor pembagi tegangan tidak boleh terlalu kecil untuk menghindari peningkatan konsumsi daya rangkaian, juga tidak boleh terlalu besar untuk mencegah gangguan sinyal dan kesalahan pengukuran. Keakuratan dan koefisien temperatur resistor pembagi tegangan juga mempengaruhi keakuratan keluaran tegangan.

6. Aplikasi khas resistor shunt

Resistor shunt banyak digunakan dalam penginderaan arus, sistem manajemen baterai, sirkuit proteksi daya, dan kontrol motor. Misalnya, pada sensor arus, resistor shunt digunakan untuk mengukur arus beban guna menerapkan fungsi pemantauan dan proteksi arus.

7. Aplikasi umum resistor pembagi tegangan

Resistor pembagi tegangan biasanya digunakan dalam skenario seperti pengambilan sampel tegangan, pengkondisian sinyal analog, antarmuka sensor, dan pembangkitan tegangan referensi. Pembagi tegangan mengubah sinyal tegangan tinggi menjadi sinyal tegangan rendah untuk pengambilan sampel oleh mikrokontroler atau konverter analog-ke-digital (ADC).

8. Kombinasi penggunaan resistor shunt dan resistor pembagi tegangan

Dalam desain rangkaian yang kompleks, resistor shunt dan resistor pembagi tegangan sering digunakan dalam kombinasi untuk mencapai pemantauan dan pengendalian tegangan dan arus yang komprehensif. Misalnya, dalam sistem manajemen baterai, resistor shunt digunakan untuk pengukuran arus dan resistor pembagi tegangan digunakan untuk pengambilan sampel tegangan. Keduanya bekerja sama untuk memastikan pengoperasian sistem yang aman dan efisien.

Resistor shunt dan resistor pembagi tegangan merupakan komponen yang sangat diperlukan dan penting dalam rangkaian elektronika. Resistor shunt terutama digunakan untuk pengukuran arus, menghasilkan penurunan tegangan melalui resistor resistansi rendah; resistor pembagi tegangan mencapai pembagian dan pengaturan tegangan melalui resistor seri. Memahami definisi, perbedaan, prinsip desain, dan aplikasinya dapat membantu para insinyur dan penggemar merancang dan mengoptimalkan sistem elektronik dengan lebih baik. Dalam aplikasi praktis, pemilihan dan pencocokan resistor shunt dan resistor pembagi tegangan yang wajar akan secara efektif meningkatkan kinerja dan stabilitas rangkaian.