Cara mengukur hambatan pada rangkaian diferensial

Waktu rilis: 02-08-2025 Penyunting:admin Volume bacaan:0Kelas dua

Selama desain dan pengujian sirkuit elektronik, pengukuranperlawananIni adalah pekerjaan mendasar dan penting. Khususnya di rangkaian diferensial, pengukuran resistansi yang akurat sangat penting untuk memastikan kinerja dan stabilitas rangkaian. Sirkuit diferensial banyak digunakan dalam amplifikasi sinyal analog, akuisisi data, dan bidang lainnya karena kemampuan anti-interferensi yang baik dan karakteristik pemrosesan sinyal presisi tinggi. Jadi, bagaimana cara mengukur resistansi pada rangkaian diferensial secara efektif? Artikel ini akan memperkenalkan secara rinci metode dan langkah-langkah untuk mengukur resistansi pada rangkaian diferensial untuk membantu pembaca menguasai keterampilan yang relevan.

1. Memahami struktur dasar rangkaian diferensial

Rangkaian diferensial biasanya terdiri dari dua terminal masukan simetris, yang dapat memperkuat perbedaan sinyal masukan dan menekan sinyal mode umum. Saat mengukur resistansi, Anda harus terlebih dahulu menentukan di mana letak resistansi, apakah itu ujung masukan, putaran umpan balik, atau ujung keluaran. Metode pengukuran resistansi di lokasi berbeda sedikit berbeda. Memahami struktur sirkuit dapat membantu memilih solusi pengukuran yang tepat.

2. Tindakan pencegahan saat menggunakan multimeter untuk mengukur hambatan

Alat ukur yang paling umum digunakan adalah multimeter digital. Catu daya harus diputus selama pengukuran untuk menghindari pengaruh komponen lain dalam rangkaian terhadap hasil pengukuran. Khususnya pada rangkaian diferensial, resistor dapat dihubungkan secara paralel dengan komponen lain sehingga menyebabkan penyimpangan pada nilai yang diukur. Disarankan untuk melepaskan kabel penghubung pada kedua ujung resistor terlebih dahulu dan mengukur nilai resistansi secara terpisah.

3. Metode pengukuran diferensial meningkatkan akurasi pengukuran

Dengan menggunakan pengukuran diferensial, yang sekaligus mengukur tegangan dan arus antara dua titik yang relevan, nilai resistansi dihitung menggunakan hukum Ohm. Metode ini cocok untuk situasi di mana rangkaian tidak dapat dimatikan atau resistor tidak dapat dilepas. Hubungkan voltmeter dan ammeter, catat datanya dan kemudian hitung resistansinya, yang secara efektif dapat menghilangkan pengaruh komponen lain.

4. Gunakan osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang tegangan

Osiloskop dapat membantu mengamati bentuk gelombang tegangan pada resistor dalam rangkaian diferensial, terutama dalam lingkungan sinyal dinamis. Dengan mengukur perubahan tegangan dan perubahan arus yang sesuai, nilai resistansi dihitung secara tidak langsung. Metode ini cocok untuk mempelajari kinerja resistor pada frekuensi yang berbeda dan menganalisis kinerja rangkaian.

5. Gunakan rangkaian pengukuran jembatan

Sirkuit pengukur jembatan seperti jembatan Wheatstone adalah metode klasik untuk mengukur resistansi presisi. Hubungkan resistansi yang diukur ke jembatan, seimbangkan jembatan dengan menyesuaikan resistansi yang diketahui, dan hitung nilai resistansi yang tidak diketahui. Metode ini memiliki akurasi yang tinggi dan cocok untuk pengukuran resistansi kritis pada rangkaian diferensial.

6. Pengukuran menggunakan sumber arus konstan

Arus konstan yang diketahui disuntikkan ke dalam rangkaian, dan nilai resistansi dihitung menggunakan hukum Ohm dengan mengukur tegangan pada resistor. Sumber arus konstan memastikan arus stabil dan menghindari kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh perubahan arus. Metode ini cocok untuk rangkaian diferensial yang mengandung komponen nonlinier.

7. Memperhatikan dampak faktor lingkungan terhadap pengukuran

Faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban dapat mempengaruhi nilai resistansi dan keakuratan pengukuran. Lingkungan harus tetap stabil selama pengukuran untuk menghindari gangguan eksternal. Untuk pengukuran resistansi presisi tinggi, disarankan untuk melakukannya di lingkungan dengan suhu dan kelembapan konstan.

8. Kalibrasi alat ukur untuk menjamin keakuratannya

Kalibrasi peralatan pengukuran seperti multimeter dan osiloskop secara teratur untuk memastikan hasil pengukuran yang akurat dan andal. Resistor standar dapat digunakan sebagai referensi selama kalibrasi untuk meningkatkan akurasi pengukuran.

Ada berbagai metode untuk mengukur resistansi pada rangkaian diferensial, dan pemilihan metode yang tepat bergantung pada struktur rangkaian, kondisi pengukuran, dan akurasi yang diperlukan. Pengukuran multimeter dasar cocok untuk skenario sederhana, dan metode pengukuran diferensial serta metode pengukuran jembatan cocok untuk persyaratan presisi tinggi. Penerapan osiloskop dan sumber arus konstan memberikan kemudahan pengukuran dalam lingkungan yang dinamis dan khusus. Dengan memilih metode pengukuran secara rasional, memperhatikan dampak lingkungan, dan mengkalibrasi instrumen, keakuratan pengukuran resistansi pada rangkaian diferensial dapat ditingkatkan secara efektif dan pengoperasian normal serta kinerja rangkaian yang stabil dapat dipastikan.