Penjelasan rinci tentang trafo arus dan diagram pengkabelan pemancar arus

Waktu rilis: 17-02-2025 Penyunting:admin Volume bacaan:0Kelas dua

Dalam sistem tenaga modern dan kontrol otomasi, transformator arus (CT) dan pemancar arus merupakan peralatan pengukuran dan konversi sinyal yang penting. Pengkabelan yang benar tidak hanya memastikan pengoperasian sistem yang aman, tetapi juga meningkatkan akurasi pengukuran dan stabilitas peralatan. Artikel ini akan memperkenalkan secara rinci diagram pengkabelan dan tindakan pencegahan transformator arus dan pemancar arus untuk membantu para insinyur dan penggemar teknologi lebih memahami dan menerapkan kedua perangkat ini.

1. Konsep dasar trafo arus dan pemancar arus

Trafo arus adalah perangkat yang mengubah arus tinggi menjadi arus rendah untuk memfasilitasi pengukuran dan melindungi keselamatan sistem. Pemancar arus biasanya digunakan untuk mengubah sinyal arus menjadi sinyal keluaran arus atau tegangan standar untuk memfasilitasi pemantauan jarak jauh dan kontrol otomatis.

2. Prinsip pengkabelan transformator arus

Sisi sekunder trafo arus umumnya dihubungkan dengan alat ukur atau alat proteksi. Saat memasang kabel, berhati-hatilah untuk tidak membuka sisi sekunder, jika tidak tegangan tinggi akan dihasilkan, membahayakan keselamatan peralatan dan personel. Biasanya, blok terminal pada sisi sekunder diberi tanda "P1", "P2" atau "S1", "S2", di mana P1/S1 adalah awal arus dan P2/S2 adalah akhir.

3. Metode pengkabelan pemancar arus

Ujung masukan pemancar arus dihubungkan ke sisi sekunder transformator arus, dan ujung keluaran dihubungkan ke sistem kontrol atau instrumen tampilan. Saat memasang kabel, perhatikan polaritas daya dan polaritas sinyal pemancar untuk mencegah sinyal balik mempengaruhi keakuratan data.

4. Demonstrasi diagram pengkabelan trafo arus dan pemancar arus

Biasanya terminal S1 pada sisi sekunder trafo arus dihubungkan ke terminal positif terminal masukan pemancar arus, dan terminal S2 dihubungkan ke terminal negatif. Keluaran transduser arus dihubungkan ke sistem kendali sesuai dengan kebutuhan peralatan. Silakan merujuk ke manual produk untuk diagram pengkabelan tertentu untuk memastikan pengkabelan yang benar.

5. Identifikasi dan penandaan polaritas pada kabel

Mengidentifikasi dan menandai polaritas transformator dan pemancar arus dengan benar adalah kunci untuk memastikan keakuratan pengukuran. Dalam keadaan normal, ujung P1 atau ujung S1 dari transformator arus adalah ujung aliran masuk arus fasa, dan polaritasnya harus tetap konsisten saat menghubungkan untuk menghindari kesalahan pengukuran.

6. Tindakan pencegahan keamanan

Selama pemasangan kabel, pastikan untuk memutuskan sambungan catu daya untuk mencegah sengatan listrik dan kerusakan peralatan. Sirkuit sekunder tidak boleh sirkuit terbuka, dan kabel serta blok terminal dengan spesifikasi yang sesuai harus digunakan untuk memastikan kontak yang baik dan menghindari kelainan pengukuran yang disebabkan oleh kontak yang buruk.

7. Pertanyaan dan solusi yang sering diajukan

Jika nilai yang diukur tidak normal, periksa dulu apakah kabelnya benar dan apakah polaritasnya terbalik. Kedua, konfirmasikan apakah catu daya pemancar stabil dan apakah keluaran sinyal normal. Jika perlu, gunakan multimeter atau osiloskop untuk mendeteksi dan memecahkan masalah.

Pengkabelan transformator arus dan pemancar arus yang benar adalah dasar untuk memastikan keakuratan dan keamanan pengukuran sistem tenaga. Dengan memahami masing-masing prinsip pengkabelan, penandaan polaritas, dan tindakan pencegahan keselamatan, Anda dapat secara efektif menghindari risiko yang disebabkan oleh kesalahan pengkabelan. Kami berharap demonstrasi diagram pengkabelan dan isi inti artikel ini dapat memberikan referensi dan panduan praktis bagi tenaga teknis terkait serta meningkatkan efisiensi kerja dan stabilitas sistem.