Selama pemeliharaan dan perbaikan peralatan elektronik,Resistor chipSebagai komponen elektronik pada umumnya, kestabilan kinerjanya secara langsung mempengaruhi pengoperasian normal peralatan. Namun karena beban berlebih, korsleting, atau faktor lingkungan, tambalan tersebutperlawananPembakaran rawan terjadi. Setelah terbakar, menentukan ketahanannya secara akurat sangat penting untuk pemecahan masalah dan penggantian. Artikel ini akan memperkenalkan secara rinci cara menentukan nilai resistansi setelah resistor chip terbakar, untuk membantu insinyur elektronik dan personel pemeliharaan meningkatkan efisiensi pemeliharaan.
1. Amati perubahan tampilan resistor chipSetelah resistor chip terbakar, biasanya akan terjadi perubahan tampilan yang jelas, seperti warna menjadi hitam, bekas hangus atau retakan pada permukaan, dll. Ciri-ciri visual ini merupakan dasar awal untuk menilai apakah resistor tersebut terbakar. Tingkat kerusakan dapat dilihat lebih jelas melalui pengamatan dengan kaca pembesar atau mikroskop, namun perubahan tampilan tidak secara langsung mencerminkan perubahan resistensi tertentu.
2. Gunakan multimeter untuk mengukur nilai resistansiCara paling langsung adalah dengan menggunakan multimeter digital atau ohmmeter untuk mengukur resistansi resistor chip. Atur multimeter ke pengaturan resistansi dan ukur resistansi di kedua ujung resistor chip. Dalam keadaan normal, nilai resistansi harus mendekati nilai nominal; jika nilai terukurnya 0 ohm atau mendekati korsleting, berarti resistor dapat terbakar menjadi korsleting; jika nilai yang diukur tidak terbatas atau sangat tinggi, berarti resistornya terbuka atau terbakar.
3. Konfirmasikan rentang resistansi berdasarkan diagram rangkaian.Sebelum mengukur, periksa diagram sirkuit dan daftar komponen perangkat untuk memastikan kisaran resistansi nominal resistor chip. Semakin besar selisih antara nilai resistansi yang diukur setelah pembakaran dan nilai nominalnya, semakin tinggi kemungkinan terjadinya pembakaran. Dikombinasikan dengan diagram sirkuit, ini dapat membantu dengan cepat menilai rasionalitas hasil pengukuran dan menghindari kesalahan penilaian.
4. Ukur perubahan suhu resistorResistor chip yang terbakar akan menghasilkan panas yang tidak normal selama pengoperasian. Gunakan termometer inframerah atau pencitraan termal untuk mengukur suhu permukaan resistor dan amati apakah ada suhu tinggi yang tidak normal. Jika suhu resistor jauh lebih tinggi dari suhu pengoperasian normal, ini menunjukkan bahwa resistor tersebut rusak atau memiliki nilai resistansi yang tidak normal.
5. Gunakan jembatan untuk pengukuran yang tepatUntuk resistor chip dengan resistansi lebih kecil dan persyaratan lebih tinggi, peralatan jembatan (seperti jembatan Wheatstone) dapat digunakan untuk pengukuran resistansi yang lebih akurat. Jembatan listrik dapat secara efektif menghilangkan kesalahan pengukuran dan memperoleh data resistansi yang akurat, sehingga memudahkan untuk menilai tingkat kelelahan.
6. Tentukan nilai resistansi berdasarkan uji fungsi rangkaianBerikan energi pada rangkaian tempat resistor chip berada dan amati apakah fungsi rangkaian normal. Jika rangkaian tampak dalam kondisi kerja tidak normal atau tidak berfungsi, gunakan nilai resistansi yang diukur untuk menentukan apakah resistor terbakar. Pengujian fungsional dapat membantu memastikan hubungan antara resistansi abnormal dan gangguan sirkuit.
7. Lihat spesifikasi yang disediakan oleh pabrikanBerbagai jenis resistor chip memiliki standar toleransi tegangan, daya, dan resistansi yang berbeda. Periksa spesifikasi pabrikan untuk memahami parameter pengenal resistor, yang akan membantu menentukan apakah perubahan resistansi setelah pembakaran berada dalam kisaran abnormal.
:Menentukan nilai resistansi setelah resistor chip dibakar merupakan langkah penting dalam pemeliharaan peralatan elektronik. Dengan mengamati penampakannya, mengukur dengan multimeter, mengkonfirmasi dengan diagram sirkuit, mengukur suhu, menggunakan jembatan untuk mengukur secara akurat, menguji fungsional dan mengacu pada spesifikasi, perubahan resistansi dari resistor chip yang terbakar dapat dinilai secara komprehensif dan akurat. Menguasai metode ini tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi pemeliharaan, tetapi juga secara efektif menghindari kesalahan penilaian dan memastikan pengoperasian peralatan elektronik yang stabil. Personel pemeliharaan harus menggunakannya secara fleksibel sesuai dengan situasi spesifik untuk memastikan diagnosis yang akurat dan penanganan kesalahan resistor chip.